PEMBAHASAN
A. Strategi Bimbingan Belajar Bagi
Siswa Di Sekolah
Kehidupan siswa merupakan kegiatan yang unik dengan segala
lika-likunya, dalam kehidupanya siswa selalu berhadapan dengan masalah masalah
yang menuntutnya untuk dapat menyelesaikannya denga baik agar dia dapat terus
bergerak maju menuju perubahan yang lebih baik.
Permasalahan yang dialami siswa terkadang, dapat
diselesaikan sendiri oleh siswa yang bersangkutan, tapi suatu saat mereka juga
berkemungkinan unruk tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Sehingga
dibutuhkanlah bantuan baik dari teman, orang tua, guru maupun konselor.
Konselor dalam hal ini adalah orang yang di dalam lembaga sekolah memiliki
tugas yang langsung berkaitan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang
dialami siswa. Dalam melakukan tugasnya tersebut konselor perlu menggunakan
strategi yang jitu agar dapat membantu secara optimal dan tugasnyapun dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam makalah ini penulis berusaha untuk memaparkan seputar strategi bimbingan
belajar siswa di sekolah, kiranya tulisan ini bermanfaat baik bagi diri penulis
sendiri dan juga semoga bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas.
a. Pengertian
Sebelum membahas lebih lanjut tentang strategi bimbingan
belajar bagi siswa di sekolah kita perlu juga mengetahui beberapa
pengertian dari strategi, bimbingan, bimbingan belajar, strategi bimbingan
belajar dan siswa di sekolah ,dari pendapat para ahli yang akan saya uraikan
sebagai berikut:
- Strategi adalah: rencana yang
cermat menyangkut kegiatan untuk mencapai sasaran.
- Bimbingan adalah: menurut Frank
Miller (1961), bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai
pemahaman diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian tehadap
sekolah, keluarga dan masyarakat umum.
- Bimbingan belajar adalah:
proses membantu kegiatan belajar kepada siswa baik secara individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan (prestasi belajar) secara optimal.
- Strategi bimbingan belajar
adalah: suatu upaya berencana yang cermat dalam kegiatan bimbingan belajar
untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengentas permasalahan yang
menganggu, sehingga prestasi belajarnya meningkat dan optimal (sukses
akademik).
- Siswa di sekolah adalah: subyek
inividu yang ikut serta alam proses belajar yang kegiatannya dilaksanakan
dalam lembaga yang formal (sekolah).
- Dari pengertian yang
terpotong-potong di atas maka penulis dapat mensintesiskan bahwa
pengertian dari strategi bimbingan belajar siswa di sekolah merupakan
suatu upaya yang berencana dan cermat yang dilakukan dalam kegiatan
bimbingan belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengentas
permasalahan yang menganggu, sehingga prestasi belajar inividu yang ikut
serta alam proses belajar yang kegiatannya dilaksanakan dalam lembaga yang
formal (sekolah). meningkat dan optimal (sukses akademik)
B. MACAM-MACAM BIMBINGAN BELAJAR
Ada beberapa macam bimbingan belajar yaitu:
1. Bimbingan belajar dengan cara yang efisien.
2. Bimbingan belajar dengan cara mmbaca buku.
3. Bimbingan belajar dengan cara mengikuti pelajaran.
4. Bimbingan belajar dengan cara menyiapkan diri untuk ujian.
C. PENDEKATAN BIMBINGAN BELAJAR.
Ada beberapa macam pendekatan yang dapat dilaksanakan dalam bimbingan belajar,
antara lain:
1. Bimbingan secara
individu
Bimbingan
individu ini dilaksanakan apabila jumlah siswa yang dibimbing sedikit atau yang
bersifat pribadi, misalnya: les privat, pelajaran tambahan dan lain-lain.
Bimbingan secara individu dibeakan menjadi beberapa teknik yaitu:
- Directvie counseling yaitu:
dengan mnerapkan prosedur atau teknik playanan konseling tertuju pada
masalahnya, konselor yang membuka jalan pemecahan masalah.
- Non-directive counseling,
yaitu: dengan menerapkan prosedur bimbingan yang difokuskan pada anak.
Adanya pelayanan bimbingan bukan pelayanan yang mengambil inisiatif,
tetapi klien sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri
apakah ia membutuhkan pertolongan atau tidak.
- Eklective counseling, yaitu:
dengan menerapkan prosedur pelayanan tidak dipusatkan pada pembiming atau
klien, tetapi masalah yang dihadapi itulah yang harus ditangani secara
luwes, sehingga tenang apa yang dipergunakan setiap waktu dapat diubah
kalau memang diperlukan.
2. Bimbingan secara kelompok
Bimbingan kelompok ini dilaksanakan apabila siswa yang
dibimbing jumlahnya banyak. Misalnya: diskusi kelompok, belajar kelompok,
kegiatan kelompok, dan lain-lain. Bimbingan secara kelompok ini memiliki
beberapa jenis teknik antara lain:
- Home room program
- Kegiatan
bimbingan dilakukan oleh guru bersama murid di dalam ruang kelas di luar
jam pelajaran. Kegiatan home room dapat digunakan sebagai suatu cara dalam
bimbingan belajar, melalua kegiatan ini pembimbing dan murid dapat
berdiskusi tentang berbagai aspek tentang belajar.
- Field trip
- Dengan
karya wisata murid-murid dapat mengenal dan mengamati secara langsung dari
dekat objek situasi yang menarik perhatiannya, dan hubungannya
dengan pelajaran di sekolah.
- Diskusi kelompok
- Dalam
diskusi kelompok sbaiknya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih
kurang terdiri dari 4-5 orang. Murid-murid yang telah tergabung dalam
kelompok-kelompok kecil itu mendiskusikan bersama sebagai permasalahan
termasuk didalamnya permasalahan belajar.
- Kegiatan bersama
- Kegiatan
bersama merupakan teknik bimbingan yang baik, karena dengan melakukan
kegiatam bersama mendorong anak saling membantu sehingga relasi sosial
positif dapat dikembangkan dengan baik.
- Organisasi murid
- Organisasi siswa dapat membantu
dalam proses pembentukan anak, baik secara pribadi maupun secara sebagai
anggota masyarakat.
- Sosiodrama
adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan kesempatan pada
murid-murid untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan
seseorang. Maka dari itu sosiadrama dipergunakan dalam pemecahan-pemecahan
masalah.
- Papan
bimbingan berfungsi untuk menempelkan banyak hal yang berhubungan dengan
pengumuman penting, peristiwa hangat, berita keluarga, tugas atau bahan
latihan, berita daerah, berita pembangunan dan lain-lain.
3. Bimbingan secara klasikal
a. Metode yang digunakan dalam bimbingan kelompok
Dalam bimbingan kelompok dapat menggunakanberbagai macam metode, antara lain:
1. Ceramah atau pemberian informasi.
Disini
siswa diberi pengetahuan mengenai pentingnya belajar. Jadi dengan adanya
pemberian informasi itu siswa diharaokan dapat termotivasi dalam belajarnya.
2. Pemberian tugas.
Dengan
adanya tugas yang diberikan, siswa akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Jadi secara tidak lang sung dengan sendirinya
siswa akan termotivasi untuk belajar.
3. Tanya jawab.
Setelah
proses pembelajar berlangsung, hendaknya guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya.
4. Konseling inidividu atau kelompok.
5. Bimbingan kelompok belajar.
6. Belajar kooperatif.
Dengan
belajar kooperatif iswa dapatmenggunakan lembar kegiatan dan saling membantu
untuk menuntaskan materi belajarnya.
7. Diskusi.
Metode
ini digunakan dengan memanfaatkan interaki anar individu dalam kelompok untuk
mempebaiki kesulitan belajar yang dialami oleh kelompok siswa.
8. Observasi atau pemantauan.
Sasaran yang mendapatkan bimbingan
belajar yaitu :
Yang perlu mendapatkan bimbingan
belajar yaitu seluruh siswa yang menunjukkan adanya gejala kesulitan atau
masalah belajar dan siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata.
D. PELAKSANAAN.
1. Gurubidangstudi
Guru sebagai pembimbing dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja
melalui pendekatan instruksional, akan
tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach)
dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Dengan pendekatanm pribadi
semacam ini guru akan secara langsung mengenal dan memahami murid-muridnya
secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pembimbing sekaligus
berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar. Sebagai pembimbing
dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan mampu untuk:
a. Memberikan informasi yang diperlukan
dalam proses belajar.
b.Membantu setiap siswa dalam mengatasi setiap masalahpribadi yang dihadapinya.
c.Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya.
d.Memberikan setiap kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar
sesuai denga karakteristik pribadinya.
e. Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual
maupun secara kelompok.
2. Guru pembimbing
konseling.
3. Wali kelas.
Biasanya wali kelas lebih memahami akan kemampuan siswanya dan wali
kelasjuga memantau akan perkembangan kemampuan para siswanya. Jadi apabila
didalam kelas ersebut terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar, wali
kelas dapat bekerjasama dengan guru bidang study ataupun konselor.
4. Kepala sekolah.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
bimbingan belajar adalah:
1. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang berupaya unutk menemukan siswa yang
mengalami kesulitan belajar, yaitu sengan mencari informasi tentangsiswa
meliputi:
a. Data dokumen hasil belajar siswa
b. Menganalisis absensi siswa didalam kelas.
c. Mengadakan wawancara dengan siswa.
d. Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan
belajar.
e. Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau
permasalah yang sedang dihadapi.
2. Diagnosa
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data.
Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa ( berat
atsu ringan).
b. Keputusan mengenai factor-faktor ysng menjadi sumber
sebab-sebab kesulitan belajar.
c. Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami
kesulitan belajar.
Kegiatan-kegiatan diagnosis adalah sebagai berikut:
- Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata
pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
- Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh
siswa tersebut.
- Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal
tujuan yang diharapkan.
- Kepribadian, misalnya: sering terlambat masuk kelas,
ketidak hadiran dalam kelas, sering membolos dan lain-lain. Sehinga dapat
memungkinkan siswa mengalami kesulitan belajar.
3. Prognosis
Prognosis merupakan aktifitas penyusunan rencana atau programyang diharapkan
dapat mmbantu mengatasi masalah kesulitan elajar anak didik. Prognosis dapat
diatikan amalan apa yang elah diteapkan dalam tahap diagnosis yang akan menjadi
dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang
harus diberikan kepada siswa untuk membantu mengatasi masalahnya.
Dalam prognosis ini dapat berupa:
a. Bentuk treatmen yang harus diberikan.
b. Bahan atau materi yang diplukan.
c. Metode yan akan digunakan.
d. Alat Bantu belajar mengajar yang diperlukan.
e. Waktu kegiatan dilaksanakan.
4. Terapi atau pemberian bantuan
Terapi disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami
kesulitan belajar sesuai dengan pogram yang telah disusun pada tahap prognosis
tersebut.
Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain melalui:
a) Bimbingan belajar kelompok
b) Bimbingan belajar individual
c) Pengajaran remedial
d) Pemberian bimbingan pribadi
e) Alih tangan kasus
5. Tindak lanjut atau follow up
Yaitu suatu usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan
kepada siswa dan tindak lanjutnya. Dalam kegiatanm tindak lanjut mendasarkan hasil
evaluasi dan analisisnya.
F. HASIL YANG INGIN DICAPAI
1. Evaluasi
Evaluasi lebih menekankan penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran
maupun dengan cara lain untuk menentukan pendpat dan membuat
kepoutusan-keputusan pendidikan. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui tes
prestasi belajar.
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan
ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:
a. Tes Formatif
Penilaianini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu
dan bertujuan untukmemperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok
bahasan tersebut.
b. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan
dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran dauya serap
siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa.
c. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok
bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, datua atau dua tahun
pelajaran
2. Keberhasilan
a. Indikator Keberhasilan
Yang menjadi petunjuj bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil
adalah hal-hal berikut:
Ø Daya serap terhadap bahan penbagjran yang diajarkan,
mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
Ø Perilaku yang dagariskan dalam tujuan pengajaran
Intruksional Khusus ( TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual
maupun kelompok .
Namun demikian indicator ang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan
adalah daya serap.
b. Tingkat Keberhasilan
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang
dihadapi adalah sampai di timgkat mana prestasi ( hasil) belajar yang telah
dicapai. Tingkat jkeberhasilan itu adalah sebagai berikut:
Ø Istimewa/ Maksimal
Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa
Ø Baik Sekali/ Optimal
Apabila sebagian besar ( 76 %-99%) bahan pelajaran yang diajarkan itu dapt
dikuasai oleh siswa.
Ø Baik Minimal
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% - 75 % saja dikuasai oleh
siswa.
Ø Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa.
Dengan melihat dat yang terlihat dalam format daya serap siswa dalam pelajaran
dan presentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK tersebut, dapatlah
diketahui keberhasilan proses belajr mengajar yang telah dilakukan siswa dan
guru
c. Setelah memperoleh bimbingan belajar, diharapkan akan
terjadinya perubahan pada diri siswa, seperti:
Ø Peningkatan penguasaan materi pelajaran
Ø Peningkatan prestasi siswa
Ø Teratasinya masalah-masalah belajar
Ø Terselesaikannya proses belajar secara tepat waktu.